Dec
10

Mengenal Lebih Dekat Gas Rumah Kaca
Rumah kaca adalah bangunan yang dinding dan atapnya terbuat dari kaca dengan tujuan agar panas dari sinar matahari yang ditangkap pada siang hari, terperangkap di dalam bangunan sehingga pada malam hari suhu di dalam bangunan tetap hangat. Hal ini biasa dilakukan oleh petani di negara empat musim agar kegiatan bercocok tanam dapat tetap berjalan walapun suhu pada malam hari menjadi dingin.
Pada prinsipnya, efek rumah kaca sama dengan kondisi yang terjadi pada rumah kaca, dimana panas matahari terjebak di atmosfer bumi dan menyebabkan suhu bumi menjadi hangat. Gas-gas di atmosfer yang dapat menangkap panas matahari disebut gas rumah kaca. Yang termasuk gas rumah kaca yang ada di atmosfer antara lain adalah karbon dioksida (CO2), nitrogen dioksida (N2O), metana (CH4), dan freon (SF6, HFC dan PFC).
Ilustrasi
Efek Rumah Kaca
https://www.studiobelajar.com/efek-rumah-kaca/
Secara alamiah, gas rumah kaca dihasilkan dari kegiatan manusia sehari-hari, namun sejak tahun 1950-an emisi gas CO2 meningkat secara drastis yang disebabkan oleh semakin majunya industri yang berbanding lurus dengan konsumsi energi. Sumber penghasil gas rumah kaca seringkali kita jumpai di sekeliling kita, misalnya penggunaan energi listrik, aktivitas menggunakan kendaraan bermotor, juga membakar sampah. Bahkan dalam sepiring makanan kita dapat ditelaah sumber karbon yang merupakan penyumbang gas rumah kaca. Nasi dan sayuran berasal dari pertanian yang menggunakan pestisida, daging berasal dari peternakan dimana kotoran hewannya menghasilkan gas metana. Limbah makanan dari sisa makanan yang membusuk juga menghasilkan gas metana.
Sumber-Sumber
Emisi Gas Rumah Kaca
http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/
Efek rumah kaca sejatinya dibutuhkan untuk menjaga suhu bumi, supaya perbedaan suhu antara siang dan malam tidak terlalu besar. Namun efek rumah kaca yang berlebihan akan menyebabkan pemanasan global dimana suhu di bumi akan naik secara signifikan yang ditandai dengan hal-hal antara lain mencairnya es di kutub, rusaknya ekosistem, naiknya ketinggian permukaan air laut dan perubahan iklim yang ekstrim.
Efek
Rumah Kaca
Beberapa hal yang dapat kita lakukan
untuk mengurangi efek rumah kaca antara lain :
- Efisiensi penggunaan energi
listrik, dengan mematikan lampu yang tidak digunakan serta mencabut alat
elektronik dari sumber listrik
- Mengendalikan jejak karbon
dengan mengurangi frekuensi menggunaan kendaraan bermotor pribadi
- Mengurangi penggunaan air
minum dalam botol kemasan dan sedotan plastik. Gunakan tempat minum dan sedotan
yang dapat dipakai ulang.
- Mengelola sampah yang
dihasilkan dengan mengolah sampah menjadi kompos dan memisahkan sampah organik
dan nonorganik
- Kurangi penggunaan kertas
dengan cara mencetak bolak balik atau menggunakan kertas bekas
[Safera Dewarani - P2KLH DLHK DIY]