Artikel

Pendampingan Kelompok Tani Hutan (KTH) Membangun Kelola Usaha

Oct

11

Pendampingan Kelompok Tani Hutan (KTH) Membangun Kelola Usaha

Pendampingan Kelompok Tani Hutan (KTH) Membangun Kelola Usaha

“Penyuluh Datang, Petani Senang” 
Selogan yang sempat dilontarkan petani di wilayah Kabupaten Sleman. Bukan tanpa alasan mereka melontarkan selogan itu, karena kehadiran penyuluh bisa dipastikan membawa kabar menyenangkan. Fasilitasi yang disampaikan penyuluh ke kelompok tani, untuk kelancaran usaha taninya. Yang menjadi bumerang, setiap kehadiran penyuluh selalu diharapkan “bantuan” ke kelompok tani.

Keberadaan Kelompok Tani Hutan yang dibentuk atas dasar kepentingan bersama sekelompok orang, membuat visi dan misi bersama untuk meningkatkan kesejateraan, akan lebih abadi jika pembentukannya atas dasar inisiatif masyarakat, bukan inisiatif penyuluh. Selogan di atas sebagai ungkapan kepuasan akan kehadiran penyuluh yang mendampingi kelompoknya. Nah, sejatinya KTH inilah yang  kemudian mempunyai kekuatan organisasi, SDM dan pranata sosialnya. 

Pendampingan kelompok tani seperti yang tertuang dalam PERMENLHK No.P.89 tahun 2018 tentang Pedoman Kelompok Tani Hutan, klasifikasi kelompok tani hutan didasarkan atas penilaian terhadap KTH dalam melaksanakan Kelola kelembagaan; Kelola Kawasan dan Kelola usahanya. Klasifikasi kelas KTH dari beberapa Kelola tersebut, KTH kelas pemula, KTH kelas madya dan KTH kelas utama. KTH kelas pemula, lebih ditekankan pendampingan Kelola kelembagaannya, mulai dari SDM pengurus, penyusunan AD/ART, kelengkapan sekretariat dan meningkatkan peran anggota dalam memajukan KTH. KTH kelas madya sudah memiliki unit usaha yang dikembangkan, sehingga pendampingan lebih menfokuskan pada pengelolaan usaha. Sedang KTH kelas Utama sudah memiliki usaha yang lebih maju, legalitas usaha kuat, mempunyai jejaring yang luas, kelembagaan sudah memiliki legalitas yang lebih tinggi, yakni memiliki badan hukum. 

Adalah KTH Jati lestari yang berdiri sejak tahu 2003, konon berawal dari beberapa orang penanam Jati stump secara monokultur, berdiri atas dasar inisiatif sendiri,dengan tujuan sederhana, ingin mendapat pengakuan. Sesederhana itu tujuannya, KTH yang beranggotakan 21 orang itu menjalani susah senang bersama menghidupkan lembaga mereka atas dasar kekeluargaan. Pengakuan yang mereka harapkanpun diperoleh dengan legalitas KTH yang disandangnya, mulai dari KTH kelas pemula, KTH kelas Madya hingga tahun 2022 ini sedang menjalankan kegiatan fasilitasi  KTH menuju Mandiri. 

  
Sebelum mendapat fasilitasi

Kelola Usaha di KTH Jati Lestari, mulai tahun 2021 mengembangkan lebah Trigona yang dimulai dengan beberapa stup hasil berburu di lingkungan sekitar. Bukan hal yang mudah menentukan pilihan alternatif usaha di bidang kehutanan untuk KTH Jati Lestari yang berada di kawasan mayoritas tanaman pangan. Usaha pengembangan jati monokultur yang sudah berseberangan dengan pembangunan kawasan perumahan, memaksa KTH untuk melirik usaha lain yang berpotensi. Melalui fasilitasi KTH menuju Mandiri dari BP2SDM KEMENLHK dengan nomor PKS : 03/PKS-KTH/DIY/PUSLUH/2022, KTH mendapakan stimulan bantuan pengembangan usaha, perbanyakan stup Lebah Trigona, peningkatan kuantitas dan kualitas usahanya, serta pengurusan pengesahan akte notaris untuk legalitas kelembagaannya. 

Antusias anggota kelompok dalam kelola usaha ini, secara swadaya melakukan study banding ke unit usaha lebah Trigona / madu klanceng yang sudah berpengalaman, seperti di Madu Lanceng Pak Sugeng di Nglipar Gunung Kidul dan Klanceng Menoreh di Purworejo. Pengalaman perjalanan mereka mencari pembuktian akan prospek usaha ini, disatukan menjadi motivasi membangun usaha sendiri di KTH Jati Lestari, di Dusun Jetis Kaliurang. Kalurahan Sumberagung Kapanewon Moyudan Kabupaten Sleman. Pendukung pembudidayaan ini adalah telah tersedianya vegetasi yang menghasilakan bunga sepanjang waktu, atau musiman dari pohon buah buahan ( Belimbing, kelengkeng, Jambu ) dari kayu kayuan seperti mahoni, randu, kaliandra dan aneka tanaman bunga bungaan serta tanaman semusim di persawahan. 

“KTH Berkembang Penyuluh Senang”  Motivasi ini yang kemudian kami gaungkan, membalas selogan mereka “Penyuluh Datang, Petani Senang” apapun fasilitasinya, dari manapun asalnya, KTH kuat dengan tiga kelola. Hutan Lestari Masyarakat Sejahtera.



  
Setelah mendapatkan fasilitasi pendampingan


Belajar bersama selama kegiatan fasilitasi pendampingan KTH