Nov
05

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Pengertian
Sampah
Menurut
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah, yang dimaksud sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau
proses alam yang berbentuk padat. Sampah ini dihasilkan manusia setiap
melakukan aktivitas sehari-hari. Pengelolaan sampah menerapkan paradigma baru
yaitu pengelolaan sampah secara holistik dari hulu sampai hilir.
Untuk meminimalisir permasalahan sampah maka harus ada pengelolaan sampah sejak dari sumbernya. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Pengelolaan sampah perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan serta dapat mengubah perilaku masyarakat.
Jenis Sampah Berdasarkan Sifatnya
- Sampah Organik (Degradable); Pengertian sampah organik adalah sampah yang dapat membusuk dan terurai sehingga bisa diolah menjadi kompos. Misalnya, sisa makanan, daun kering, sayuran, dan lain-lain.
- Sampah Anorganik (Undegradable); Pengertian sampah anorganik adalah sampah yang sulit membusuk dan tidak dapat terurai. Namun, sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang baru dan bermanfaat. Misalnya botol plastik, kertas bekas, karton, kaleng bekas, dan lain-lain
Sampah Plastik dan Botol yang dibuang sembarangan di Kawasan Wisata
Berdasarkan bentuknya, sampah dapat
dibagi menjadi beberapa kelompok, diantaranya:
- Sampah Padat: Sampah pada merupakan material yang dibuang oleh manusia (kecuali kotoran manusia). Jenis sampah ini diantaranya plastik bekas, pecahan gelas, kaleng bekas, sampah dapur, dan lain-lain.
- Sampah Cair: Sampah cair merupakan bahan cair yang tidak dibutuhkan dan dibuang ke tempah sampah. Misalnya, sampah cair dari toilet, sampai cair dari dapur dan tempat cucian.
Dari
sekian jenis sampah, yang paling krusial hingga menjadi perhatian dunia adalah
sampah plastik. Tidak hanya merusak daratan, sampah plastik juga terbawa sampai
laut sehingga mengancam ekosistem laut. Kecenderungan orang menggunakan
plastik, jika dilihat dari kacamata sosiologi merupakan sebuah fenomena dimana
orang ingin cepat dan praktis. Daripada menggunakan bungkus daun dan sebagainya,
plastik ini relatif lebih cepat, praktis, murah dan mudah didapat dimana-mana.
Untuk itu perlu ada edukasi tentang pentingnya pengetahuan bahaya sampah
plastik, kesadaran bagaimana menyikapi plastik.
Beberapa cara mengurangi sampah plastik
- Membawa tas belanja sendiri
- Membawa kotak makan sendiri
- Mengurangi penggunaan tisu basah
- Menggunakan produk yang dikemas dengan beling kaca atau karton
- Membawa botol minum sendiri
- Tidak lagi menggunakan sedotan plastik untuk minuman
- Melakukan daur ulang sampah plastik
Dampak Sampah Pada Masyarakat
Pada
umumnya sampah memberikan dampak buruk bagi masyarakat, ada tiga dampak sampah
terhadap manusia dan lingkungannya:
1. Dampak Sampah Terhadap Kesehatan
Penanganan
sampah yang tidak baik akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat
di sekitarnya. Sampah tersebut akan berpotensi menimbulkan bahaya bagi
kesehatan, seperti:
- Penyakit diare, tifus, kolera
- Penyakit jamur
- Penyakit cacingan
2. Dampak Sampah Terhadap Lingkungan
Selain berdampak buruk terhadap kesehatan manusia, penanganan sampah yang tidak baik juga mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan. Seringkali sampah yang menumpuk di saluran air mengakibatkan aliran air menjadi tidak lancar dan berpotensi mengakibatkan banjir. Selain itu, sampah cair yang berada di sekitar saluran air akan menimbulkan bau tak sedap.
3. Dampak Sampah Terhadap Sosial dan Ekonomi
Penanganan
sampah yang tidak baik juga berdampak pada keadaan sosial dan ekonomi.
Beberapa
diantaranya adalah:
- Meningkatnya biaya kesehatan karena timbulnya penyakit
- Kondisi lingkungan tidak bersih akibat penanganan sampah yang tidak baik. Hal ini pada akhirnya akan berdampak pada kehidupan sosial masyarakat secara keseluruhan