Pengenalan Budidaya Lebah Madu Bagian 1
Budidaya lebah madu adalah suatu kegiatan pengelolaan atau
pemeliharaan lebah madu yang bertujuan memperoleh hasil/produk lebah yang
diharapkan. Dalam kegiatan budidaya, lokasi budidaya merupakan faktor yang
sangat penting untuk diperhatikan yaitu :
1.
Tersedia pakan lebah yang memadai
2.
Tanaman pakan tersedia sepanjang tahun
3.
Dekat dengan sumber air atau tersedia air bersih
4.
Ketinggian antara 200-1000 mpdl dengan suhu
20-30®
C
5.
Jauh dari polusi udara atau bau yang menyengat,
asap, keramaian atau suara
6.
Terhindar dari angin kencang
7.
Terhindar dari gangguan hama dan penyakit
8.
Tidak lembab
9.
Diusahakan tidak terkena sinar matahari langsung
Dalam kegiatan budidaya, biasanya koloni bersarang atau
ditempatkan pada stup (kotak) kayu. Adapun tahapan dan tata cara pembuatan stup antara
lain :
1. Pembuatan Kotak Stup
Kotak stup dibuat
dari bahan papan/kayu yang tidak menyengat baunya. Contoh kayu tersebu yaitu :
suren, sengon, kelapa, dan lain-lain. Ukuran dalam stup yaitu 40 x 30 x 26 cm.
pintu masuk lebah setinggi 1 cm dengan lebar 10 cm.
Alas stup terbuat
dari papan agar lebih kuat. Ukuran dari alas stup yaitu 60 x 40 x 10 cm
Penutup Luar
berfungsi untuk melindungi koloni dari sinar matahari dan hujan. Penutup luar
terbuat dari kayu atau triplek dan dilapisi seng. Ukuran penutup 60 x 40 x 10
cm.
2. Pembuatan Frame/ sisiran
Frame dibuat untuk meletakan sisiran. Ukuran frame 40 x 25
cm.
3. Tiang Penyangga
Tiang penyangga mempunyai tinggi 120 cm yang terbuat dari
kayu untuk menyangga stup.