Berita

Penyerahan Plakat dan Sertifikat Nominator Penghargaan Kalpataru 2022

Oct

07

Penyerahan Plakat dan Sertifikat Nominator Penghargaan Kalpataru 2022

Penyerahan Plakat dan Sertifikat Nominator Penghargaan Kalpataru 2022

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY melalui Bidang Penaatan, Pengkajian dan Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup menyerahkan Plakat dan Sertifkat kepada Sri Wahyuningsih nominator Penghargaan Kalpataru 2022 kategori Perintis Lingkungan di Komunitas Banyu Bening Sleman. Plakat dan Sertifikat ini diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada nominator peserta penghargaan Kalpataru 2022. Penyerahan dilakukan oleh Kepala Bidang P3KLH Ruruh Haryata, S.H., S.T., M. Kes dan Koordinator Substansi Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup Mita Wijayanti DP, S.P. Sebelumnya DLHK DIY mengusulkan 5 calon nominator Penghargaan Kapataru 2022 diantaranya :
  1. KTH Mekartani, kategori Penyelamat Lingkungan dengan kegiatan penyelamatan mata air dengan melakukan penanaman hutan,
  2. KTH Wanapaksi, kategori Penyelamat Lingkungan, dengan kegiatan konservasi keberadaan burung lokal dengan metode adopsi sarang burung,
  3. Sri Wahyuningsih kategori Perintis Lingkungan dengan kegiatan konservasi air memanfaatkan air hujan
  4. Suryanto, Kategori Perintis Lingkungan dengan kegiatan konservasi ikan lokal dan
  5. Haryanta kategori Pembina Lingkungan dengan kegiatan menggerakkan masyarakat untuk konservasi air


Kepala Bidang P3KLH menyerahkan Plakat Penghargaan Kalpataru kepada Sri Wahyuningsih


Dari ke lima calon nominator yang dikirim hanya satu nominator yang diverifikasi oleh tim verifikator Kementerian LHK pada Mei 2022 yaitu Sri Wahyuningsih. Adapun kegiatan dari nominator Sri Wahyuningsing antara lain :

  • Pengelolaan Air Hujan, yaitu mengelola air hujan dengan konsep menampung air hujan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan meminimalkan penggunaan air tanah sebagai bagian konservasi sumber daya air.  Sisa air hujan yang ditampung ini kemudian dimasukkan ke dalam tanah melalui sumur resapan maupun sumur yang ada untuk menjaga ketersediaan air tanah
  • Edukasi Pengelolaan Air Hujan, kegiatannya adalah Edukasi pengelolaan air hujan dilakukan dengan 2 pola yaitu edukasi internal melalui Sekolah Air Hujan Banyu Bening dan Kenduri Banyu Udan yang menjadi event tahunan, serta melalui edukasi eksternal melalui sosialisasi ke berbagai daerah baik undangan kelompok masyarakat maupun instansi/lembaga yang lain
  • Konservasi Tanaman, Konservasi tanaman ini dilakukan sebagai upaya untuk melestarikan cadangan air tanah. Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan penanaman dan pembagian bibit tanaman bersama masyarakat dan komunitas peduli lingkungan

Koordinator Kelompok Substansi Pengembangan Kapasitas LH menyerahkan Sertifikat kepada Sri Wahyuningsih


Sri Wahyuningsih mengatakan bersyukur atas pemberian Plakat dan Sertifikat ini namun bukan berarti dirinya hanya mencari penghargaan saja namun yang utama adalah bisa lebih memotivasi dalam hal mengedukasi kepada masyakarat tentang manfaat air hujan. Hal senada juga dikatakan Kepala Bidang P3KLH Ruruh Haryata bahwa kegiatan yang dilakukan "Yu Ning" (sapaan akrabnya) ini bukan sekedar mencari penghargaan semata, namun bagaimana masyarakat bisa teredukasi dan melakukan pemanfaatan air hujan serta bisa mengkonservasi air untuk kepentingan yang akan datang.

Penulis : Pny