Berita

Verifikasi dan Validasi Lapangan Calon Penerima Penghargaan Kalpataru Nasional Tahun 2021

Jul

08

Verifikasi dan Validasi Lapangan Calon Penerima Penghargaan Kalpataru Nasional Tahun 2021

Verifikasi dan Validasi Lapangan Calon Penerima Penghargaan Kalpataru Nasional Tahun 2021

Beberapa waktu yang lalu, Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Direktorat Kemitraan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI mengadakan verifikasi dan validasi lapangan Penghargaan Kalpataru Nasional Tahun 2021 di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 14-15 Juni 2021. Lokasi yang diverifikasi antara lain Desa Mangunan, Kapanewon Dlingo Kabupaten Bantul dengan calon nominator Purwo Harsono, SP kategori Perintis Lingkungan dan di Dusun Saban, Kapanewon Rongkop Kabupaten Gunungkidul dengan nominator Suswaningsish, STP kategori Pengabdi Lingkungan. DLHK DIY mengajukan 4 nominator penerima Penghargaan Kalpataru 2021 namun hanya 2 yang lolos 21 besar dari jumlah usulan 260 peserta Se- Indonesia, nantinya dari 21 ini akan diseleksi lagi hingga menjadi 10 besar yang akan mendapatkan Penghargaan. Pelaksanaan verifikasi lapangan ini sebagai tindaklanjut dari verifikasi dan validasi virtual yang telah dilaksanakan sebelumnya. Adapun pelaksanaan verifikasi dan validasi lapangan ini dilakukan oleh Ahmad Junaidi, SH dari Sub Direktorat Bina Cinta Alam KLHK RI dan Renata Puji Sumedi Hanggarawati, S. Sos dari Yayasan Kehati.

Pada verifikasi di Mangunan, tim verifikasi mengunjungi kegiatan-kegiatan yang dirintis oleh calon, secara garis besar kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah :

  1. Pengembangan Desa Wisata “Kaki Langit” yang dahulunya hanya berupa hutan pinus yang tidak dimanfaatkan, kini dengan adanya Desa Wisata lingkungan lebih tertata rapi, lebih asri, sejuk dan nyaman. Desa Wisata “Kaki Langit” ini memiliki 8 kelompok kecil yaitu “Atap Langit, Rasa Langit, Budaya Langit, Langit Ilalang, Karya Langit, Langit Terjal, Langit Hijau dan Langit Cerdas”. Dari pengembangan Desa Wisata tersebut juga berhasil mengembangkan “Homestay” , Jeep Wisata, Pasar Kuliner Tradisional sebagai imbas dari adanya kegiatan tersebut sehingga bisa mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar
  2. Mengembangkan Wana Wisata Budaya Mataram, yaitu konsep wisata yang dibalut dengan kesenian dan kebudayaan yang ada di Mangunan diantaranya rangkaian kegiatan kirab, gebyar budaya dan atraksi Kentong Rampak
  3. Pendampingan rintisan wisata edukasi madu bronto juga menjadi kegiatan yang dilakukan calon, kegiatan ini dilakukan diluar Desa Mangunan yaitu di Padukuhan Kepek, Banyusoco, Playen
  4. Pendampingan Yatim Piyatu dan Jompo denga melakukan pendataan, penyaluran santunan dan mengikutsertakan kedalam kegiatan sosial
  5. Pendampingan desa wisata dan taruna wisata misalnya pemberdayaan Taruna Wisata melalui kegiatan seni budaya dan usaha produktif

Tim verifikasi saat melakukan tinjauan ke Wisata Pinus Mangunan

Meninjau penangkaran madu lanceng


Purwo Harsono selaku calon yang mewakili DIY menyambut baik adanya verifikasi ini karena tim verifikasi bisa melihat langsung kegiatan yang dilakukan serta bisa menjelaskan dengan detail pertanyaan yang diajukan tim verifikasi dan harapannya dengan adanya verifikasi ini bisa menambah motivasi kegiatan yang dilakukannya. Hal senada juga diungkapkan Suswaningsih, STP calon peraih penghargaan Kalpataru Nasional kategori Pengabdi Lingkungan dari Kabupaten Gunungkidul, beliau sudah menanti kedatangan tim verifikasi dikarenakan saat verifikasi virtual tidak bisa optimal serta sambungan internet tidak lancar sehingga menjadi kendala dalam menjawab pertanyaan dari tim verifikasi.

Suswaningsih, STP ini merupakan penyuluh pertanian di Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, selain menjadi penyuluh pertanian, beliau juga melakukan konservasi dibidang lingkungan. Kegiatan yang dilakukannya antara lain adalah :

  1. Penanganan lahan kritis di lahan bebatuan bertanah yang tidak ditanami tanaman pangan sebagai penahan erosi, yaitu dengan menanami tanaman pangan dengan pola tumpang sari di bawah tegakan tanaman kayu-kayuan seperti pagi segreng Handayani, jagung, umbi-umbian, buah-buahan sehingga bisa meningkatkan pendapatan petani
  2. Penanaman Hijauan pakan ternak di pematang tegalan dan di bawah tegakan serta di lahan telaga yang kering atau telaga yang mati, hijauan pakan ternak ini bisa juga bermanfaat sebagai penahan erosi tanah
  3. Membina KWT untuk memanfaatkan lahan di pekarangan rumah untuk ditanami sayur dan bauh-buahan sehingga dapat mengurangi pengeluaran dan dapat menyediakan bahan pangan untuk keluarga yang aman bebas pestisida serta selebihnya bisa  dijual sehingga bisa menambah pendapatan keluarga
  4. Melakukan bimbingan, pelatihan pada kelompok maupun secara individu dalam melakukan pengolahan hasil pertanian misalnya criping pisang, jenang dodol, criping singkong, wajik kletik dengan memanfaatkan bahan baku dari potensi yang ada yang sebelumnya belum dilakukan pengolahan
  5. Melestarikan telaga yang masih bisa menampung air baik di musim hujan maupun musim kemarau dengan melakukan budidaya ikan tawar sehingga lingkungan tetap terjaga baik.

Tim Verifikasi sedang meninjau telaga mati yang digunakan untuk menanam hijaun pakan ternak

Peninjauan pembuatan jeneng dodol pada salah satu kelompok binaan calon Nominator

Ahmad Junaidi selaku tim verifikasi di akhir kegiatannya di Yogyakarta menyatakan terima kasih atas kerjasama semua pihak baik itu calon nominator Penerima Penghargaan, DLHK DIY, DLH Kabupaten Bantul, DLH Kabupaten Gunungkidul, Balai KPH Yogyakarta, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul serta mitra-mitra calon yang telah dengan baik melayani pertanyaan demi pertanyaan yang diajukan oleh tim verifikasi. Semoga kegiatan ini bisa berlangsung terus menerus sehingga perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup tetap terjaga.


Penulis : Peni Yulianto, ST