May
09

Verifikasi Penghargaan Kalpataru
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melaksanakan verifikasi Penghargaan Kalpataru di KTH Wanapaksi Dusun Gunungkelir, Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo pada 4-5 Mei 2023. Tim verifikasi terdiri dari Supriyono, S.E, Siti Kardian Pramiati, S.Si, Nurhayati, S.T., M. Si dari Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Direktorat Kemitraan Lingkungan KLHK. KTH Wanapaksi menjadi nominasi penerima Penghargaan kalpataru setelah melalui seleksi administrasi dan verifikasi secara online pada bulan April. Verifikasi online dilakukan 2 tahap yaitu tahap pertama verifikasi kepada pengusul dalam hal ini DLHK DIY dan tahap kedua terhadap nominator (KTH Wanapaksi).
Verifikasi terhadap pengusul dilaksanakan oleh tim verifikasi KLHK yang diketuai oleh Direktur Kemitraan Lingkungan Dra. Jo Kumala Dewi, M. Sc sedangkan DLHK DIY diwakili oleh Kepala Bidang P3KLH Ag. Ruruh Haryata, S.H,. S.T,. M. Kes beserta tim pembina Kalpataru DIY serta KTH Wanapaksi diwakili oleh pengurus KTH Kelik Suparno dan Suhandri. Dinas LHK DIY sebelumnya mengusulkan 2 calon penerima Penghargaan Kalpataru untuk tahun 2023 ini namun hanya 1 yang secara administrasi dinyatakan lolos yaitu KTH Wanapaksi.
Verifikasi secara daring terhadap nominator dilaksanakan di KTH Wanapaksi oleh Tim Verifikasi dan pengurus KTH serta perwakilan DLHK DIY sebagai pendamping
Verifikasi daring terhadap pengusul dilaksanakan oleh Bidang P3KLH, DLHK DIY
Kegiatan KTH Wanapaksi antara lain :
- Pelestarian habitat burung dengan mengadopsi sarang burung
- Konservasi air
- Konservasi karts
Kalurahan Jatimulyo merupakan daerah dengan iklim yang sejuk, banyak dijumpai pohon maupun tumbuhan yang berada di perbukitan karts dan juga banyak ditemukan mata air, dimana kondisi ini disukai oleh burung untuk bersarang maupun hanya sekedar mencari makan sehingga banyak jenis burung yang bisa dijumpai di daerah ini. Namun dengan banyaknya burung yang ada justru banyak orang yang melakukan perburuhan burung bahkan ada yang menjadikan perburuhan itu sebagai mata pencahariannya, sehingga menjadi ancaman yang serius terhadap populasi burung. Hal ini yang kemudian disadari oleh masyarakat pemburu sehingga mereka melakukan penjagaan habitat burung di Jatimulyo. Masyarakat mulai menjaga habitat dengan mengurangi menebang pohon, kemudian banyak melakukan penanaman pohon/tanaman yang disukai burung seperti aren yang ijuknya bisa sebagai pembuat sarang, tanaman buah - buahan terutama buah yang disukai burung seperti pohon salam dan lainnya, membuat Peraturan Desa tentang Lingkungan Hidup sebagai legalitas untuk menjaga dan melestarikan lingkungan.
Verifikasi dan validasi data oleh Tim Verifikasi KLHK
Pengamatan sarang burung menggunakan teropong dan kamera lensa
Di Jatimulyo sendiri terdapat 110 jenis burung yang berada di Jatimulyo maupun transmigrasi disekitar Jatimulyo sejak tahun 2015 sampai sekarang. Tim verifikasi juga melakukan monitoring sarang burung di beberapa titik pantau dan burung yang berhasil diamati oleh tim diantaranya burung sikatan cacing, sulingan, madu jawa, madu kelapa, tilang emas bahkan sempat melihat elang yang berputar-putar diangkasa saat tim melakukan pengamatan.
Kelik Suparno salah satu pengurus KTH Wanapaksi mengatakan bahwa untuk program adopsi sejak tahun 2016 sampai sekarang jumlah anakan burung yang sudah terbang sebanyak 120 anakan, 58 pengadopsi, 38 pemilik lahan, 78 sarang dan untuk nilai rupiahnya Rp. 66.850.000. Harapannya bahwa kegiatan ini dapat terus berlanjut karena alam ini hanya titipan dan harus dijaga untuk generasi penerus. Hal senada juga dikatakan oleh Inung salah satu tim verifikasi bahwa dirinya dan tim tidak hanya sekedar memverifikasi dan memvalidasi namun juga belajar banyak tentang kegiatan di KTH Wanapaksi ini, harapannya untuk menyelamatkan burung maka juga harus menyelamatkan habitatnya, misalnya dengan menyelamatkan mata air, menanam pohon/buah sehingga makanan burung tersedia disitu dan hewan-hewan lain juga akan datang, artinya ekosistem akan bejalan dengan baik dan juga kegiatan ini bisa disebarluaskan ke seluruh Indonesia agar banyak masyarakat yang meniru kegiatan ini.
by : Tim Kalpataru